Tuesday, July 28, 2009

JALAN TENGAH

Sebahagian orang (pengikut berfahaman Jabariyah) berpendapat bahawa Allah Swt adalah pelaku perbuatan - perbuatan makhluk. Dengan kata lain,Allah telah memaksa manusia untuk melakukan perbuatan -perbuatan maksiat, kemudian menyiksa mereka.Dan Allah telah pun memaksa manusia untuk berbuat taat, lalu memberikan pahala kepada mereka. Pendapat ini berdasarkan pada( pandangan) bahwa sebenarnya semua perbuatan manusia adalah perbuatan Allah.Adapun sekaitan bahwa perbuatan tersebut dinisbatkan kepada mereka secara mutlak, itu lantaran mereka adalah pelakunya. Sumber dari ini adalah pengingkaran mereka terhadap hukum penguasa alam dalam semua hal,dan bahwa Allah merupakan Sebab yang hakiki dan tak memiliki sekutu.

Mereka mengingkari penguasa alam dalam semua hal.Mereka menyangka bahwa hal tersebut merupakan tuntutan Allah,Sang Pencipta yang tidak bersekutu.Mereka yang mengikuti pandangan telah menisbatkan kezaliman kepada Allah Swt.

Adapun aliran yang dinamakan dengan al-Mufawwidhah, yang berpandangan bahwa Allah Swt telah menyerahkan semua perbuatan kepada para makhluk, tanpa campur tangan qudrah,qadha,mahupun takdir-Nya dalam semua perbuatan mereka. Ini kerana (menurut mereka)penisbatan semua perbuatan tersebut kepada Allah bererti menisbatkan kekurangan bagi-Nya.Padahal yang benar adalah bahwa semua maujud bergantung kepada sebab- sebab khusus, yang semua berakhir pada satu sebab utama, yakni Allah Swt.Orang yang mengikuti pandangan seperti itu mengeluarkan Allah dari kekuasaan-Nya dan menyekutukan Allah dengan selain-Nya dalam penciptaan.

Adapun keyakinan kita, mengikuti apa yang telah diajarkan para imam kita tentang amru baina al-amrain dan jalan tengah di antara dua pendapat, tidak akan dapat dimengerti oleh para pendebat di kalangan teologi,di antara mereka terdapat satu kaum yang melakukan sewenangnya( Jabariyah)dan sebahagian lain melampui batas(Mufawwidhah). Ilmu dan filsafat belum dapat mengungkap pandangan para imam tersebut, kecuali beberapa abad kemudian. Tidaklah aneh bagi orang yang tidak mengetahui hikmah dan sabda- sabda para imam untuk menyangka bahwa pendapat ini termasuk penemuan sebahagian filosof kontemporeri Barat,sementara para imam kita telah mendahuluinya sepuluh abad sebelumnya.

Imam Ja'far al-Shadiq, untuk menjelaskan makna jalan tengah, mengungkapkan dengan perkataannya yang terkenal, "Tidak jabr dan tidak tafwidh melainkan amru baina al-amrain.

Betapa dalam kandungan erti ucapan beliau ini, yang kesimpulannya adalah bahwa semua perbuatan kita, dilihat dari satu sisi,benar- benar perbuatan kita dan kitalah sebab- sebab alamiahnya, perbuatan itu berada di bawah kekuasaan dan ikhtiar kita. Di sisi lain , semua kemampuan perbuatan itu merupakan pemberian Allah Swt dan berada di dalam kekuasaan-Nya. Sebab, Dialah Pemberi keberadaan dan tidak pernah melakukan pemaksaan dalam semua perbuatan kita, sehingga Dia harus menzalimi dengan menyiksa kita atas perbuatan maksiat yang kita lakukan (secara paksa).Sebab,kita memiliki kemampuna dan ikhtiar dalam perbuatan yang kita lakukan.(Sebaliknya),Dia tidak akan memasrahkan penciptaan semua perbuatan kepada kita,sehingga harus mengeluarkan semua perbuatan itu dari kekuasaan-Nya.Bahkan,bagi-Nya-lah ciptaan dan hukum , dan Dia Maha mampu melakukan segala sesuatu dan meliputi hamba- hamba-Nya.


Bagaimanapun juga, keyakinan kita adalah bahwa qadha dan qadar merupakan merupakan misteri diantara misteri-misteri ilahi.Maka, barangsiapa yang mampu memahaminya dengan baik tanpa ifrad (berlebihan) dan tafrid (berkurangan),itulah yang diharapkan.Dan barangsiapa tidak mampu memahaminya dengan baik,maka ia tidak harus berusaha mengerti dan mendalaminya, agar keyakinannya tidak menjadi sesat dan rosak. Sebab, qadha da qadar termasuk persoalan yang sangat rumit, bahkan termasuk salah satu perbahasan filsafat yang paling sulit, yang tidak mudah dimengerti oleh semua orang, melainkan oleh al-Auhadi( orang yang telah sampai dalam jenjang pengesaan Allah).

Kerana itu, banyak sekali para teologi yang tergelincir.Taklif atas perbahasan masalah ini berada di atas kemampuan manusia biasa. Dan cukuplah bagi manusia untuk menyakininya secara global, dengan mengikuti perkataan imam maksum (Ahlul Bait)bahwa masalah qadha dan qadar merupakan amru baina amrain yang didalamnya tidak ada jabr dan tafwidh. Dan persoalan ini bukanlah termasuk bahagian dari dasar- dasar keyakinan sehingga harus diyakini dalam bentuk terperinci.

Saturday, July 25, 2009

Bismillahirrah'maanirra'him

Imam Ali as berkata," Basmalah adalah bahagian dari ayat-ayat al-Fatihah,yang semua berjumlah tujuh ayat."(Kemudian beliau berkata)." Aku mendengar Rasulululah saww bersabda," Sesungguhnya Allah berfirman pada -Ku: Wahai Muhammad ,Kami telah berikan padamu tujuh ayat dari al-Fatihah dan juga al-Quran. Allah mengkhususkan al-Fatihah untukku dan menyamakannya dengan al-Quran.Sesungguhnya al-Fatihah lebih agung dari apa yang tersimpan di 'Arsy 'Allah mengkhususkan Muhammad saww dengan Basmalah dan memuliakan beliau dengannya. Tak seorang pun yang menyamai beliau kecuali Sulaiman as.Bukankah kalian tahu bahwa Allah telah menceritakan Balqis yang berkata,"<em>Telah sampai kepadaku sepucuk surat yang dikirim Sulaiman dan dimulai dengan Bismillahirrahmanirrahim". !Ketahuilah barangsiapa yang membaca Basmalah dengan kecintaan pada Muhammad dan keluarganya ,taat pada mereka dan beriman pada zahir dan batin mereka,maka Allah akan memberinya satu kebaikkan bagi setiap hurufnya.Setiap kebaikkan lebih baik dari dunia dan seisinya.Dan barangsiapa yang mendengar orang yang membaca Basmalah,maka dia mendapat sepertiga dari pahalanya orang yang membacanya.Kerana itu,amalkanlah membaca basmalah yang penih berkah ini.Ia merupakan sebuah harta yang tiada habisnya,dan orang tidak akan menyesal membacanya

Tuesday, July 21, 2009

Inilah Hikmah

Allah menjadikan Ali sebagai Hikmah dan kebaikkan yang melimpah;"Barangsiapa yang diberi hikmah oleh Allah,maka dia telah mendapat kebaikkan yang berlimpah,"Al-Baqarah 269.
Ibnu Abbas berkata,"Hikmah adalah mengenal Allah,Rasul dan Imam serta taat padanya,yang akan membawa seseorang menuju surga dan semua amalnya diterima serta kesalahannya diampuni.Hikmah adalah mengenal sesuatu sebagaimana adanya,dan inilah yang disebut sebagai pengenalan akan kebenaran.Tujuan penciptaan makhluk adalah menyembah Allah,tidak menyekutukan-Nya,beriman kepada Muhammad dan para Nabi sebelumnya,serta menaati Ali yang merupakan Hujjah Allah bagi sekelian umat manusia dan berpaling dari musuh-musuh yang menentangnya.
Allah memuji Ali dengan infak yang dilakukannya;"
Orang-orang yang menginfakkan harta mereka siang-malam secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan,"Al-Baqarah 274.
Diriwayatkan oleh Mujahid dari Ibnu Abbas,"Amirul Mukminin Ali (suatu ketika) mempunyai empat dirham.Beliau menginfakkan satu dirham di malam hari,satu dirham di siang hari,satu dirham secara sembunyi-sembunyi dan satu lagi secara terang-terangan.(Tafsir Ibnu Katsir-Basyarah al-Mushthafa).
Allah lalu menyebutnya sebagai khalifah dengan firman-Nya,"
Aku jadikan khalifah di muka bumi,"Al-Baqarah 30.
Ibnu Abbas berkata,"Para khalifah itu ada tiga,yaitu Adam,Daud,dan Amirul Mukminin yang merupakan anak Adam dari sisi lahiriah dan bapak Adam dari sisi batiniah.

Monday, July 20, 2009

Aisyah Binti Abu Bakar

Ummul Mukminin Aisyah binti Abu Bakar adalah salah seorang isteri Nabi yang menikah dengan Nabi pada tahun kedua hijrah.Perlu diingat bahwa semua isteri Nabi diberi gelar Ummul Mikminin ,sehingga kita menyebut mereka dengan Ummul Mukminin Aisyah,Ummul Mukminin Hafsah,Ummul Mukminin Khadijah,dan begitulah seterusnya.Gelar Ummul Mukminin sendiri dimaksudkan bahwa seorang bekas isteri Nabi tetapi menjadi milik umat Islam selamanya.Yang kerananya haram untuk dinikahi.Perrrrrhatikan firman Allah SWT yang mengatakan,"Janganlah kamu menyakiti Rasul dengan mengahwini isteri-isterinya setelah ia wafat"Al-Ahzab;153.
Sudah menjadi rahsia umum bahwa Aisyah memainkan peranan penting dalam upaya menaikkan dan menurunkan seseorang menjadi Khalifah.Ialah satu-satunya isteri Nabi yang ikut terlibat secara langsung dalam peperangan melawan Ali as yang menyebabkan terbunuhnya ribuan umat Islam yang tidak berdosa hanya kerana tidak suka Ali as menjadi Khalifah,dalam peperangaJamn al (unta), disebut peperangan unta ialah kerana ia duduk diatas unta.
Sebagaimana pernah diberitakan bahwa Aisyah banyak mendengar sabda-sabda Nabi yang memuji dan mengakui hak Kekhalifahan Ali as,tetapi kenapa ia jesteru sangat membenci ajan hadits-hadits itu,bukan hanya itu Aisyah juga sangat terkenal suka melakukan ijtihad tentang masalah-masalah agama walaupun ia harus melanggar Al-Quran dan sunnah Nabi.Bhukari dalam shahihnya pada bab shalat Qassar meriwayatkan,bahwa Aisyah pernah berkata,"Shalat Shafar seperti halnya Shalat Hadir,yaitu empat rakaat.
Perrrrrrrrrhatikan!!! Bagaimana ijtihad Aisyah merubah sunnah Nabi dan sebaliknya malah menyuruh sunnah Usman yang menjadikan Shalat Qassar Safar empat rakaat seperti halnya Shalat biasa untuk meraih simpati Muawiyah-Khalifah yang berkuasa saat itu. Sungguh tepat ungkapan yang mengatakan 'Agama rakyat mengikuti Agama penguasa' ,maka kerana Aisyah sebahagian dari rakyat,terpaksa ia harus mengikuti Khalifahnya demi untuk meraih simpati darinya walaupun sebelum itu ia sangat bermusuhan dengan Muawiyah,kerana dialah yang telah membunuh adik kandungnya Muhammad bin Abu Bakar.
Ahli sejarah menceritakan tatkala Muawiyah datang ke Madinah, ia tidak lupa untuk mengunjungi Aishah Setelah di persilakan masuk, Aisyah lantas bertanya kepadanya; Ya Muawiyah, apakah Anda yakin bahawa saya tidak akan membunuhmu? Ya, kerana saya masuk ke rumah yang aman, jawab Muawiyah, atau barangkali engkau takut pada Allah kerana membunuh Hajr bin Ady, dan sahabat- sahabatnya? " tanya Aisyah lebih lanjut. Muawiyah menjawb" Sebenarnya yang membunuh mereka adalah orang -orang yang menyaksikan peristiwa itu". Dalam riwayat lain disebutkan bahawa Muawiyah dan para gubernur lainnya sering mengirimkan sejumlah hadiah dan wang kepada Aisyah serta membayar seluruh hutang- hutangnya.
Dan jika mengamati kedekatan hubungan antara mereka berdua kita akan tahu bahwa permusuhan yang ada diantara mereka berdua adalah sandiwara belaka untuk mengelabui umat Islam.Tidak hairan jika kemudian mereka berdua begitu bersemangat untuk mengingkirkan Ali dari takhta Kekhalifahan serta bersekongkol untuk melenyapkan seluruh Ahlul Bait,Ketika Ali as wafat.Aisyah sampai sujud shukur untuk menunjukkan kegembiraan atas kemenangannya.Kebencian Aisyah terhadap Ali as ia tunjukkan dengan menunjukkan kebenciannya pada anak-anak Ali as termasuk ketika ia melarang pemakaman Hassan bin Ali as untuk dimakamkan disisi datuknya Muhammad Saww.Tidak diragukan lagi bahwa Aisyah termasuk salah seorang pendukung utama Bani Umayah yang membiarkan hinaan dan cacian terus dilakukan pada Ahlul Bait tanpa berusaha untuk melarangnya walau sedikitpun.
Imam Ahmad dalam Musnad menceritakan tentang seorang lelaki yang mencaci Ali as dan Ammar dihadapan Aisyah,lalu Aisyah berkata" Saya tidak akan mengatakan apapun tentang Ali.Adapun Ammar saya pernah mendengar,"Nabi bersabda;"Satu perkara dipilih kalau Ammar setuju memilihnya". Akhirnya kita pun tak perlu hairan bin ajaib kalau Aisyah kemudian berupaya untuk menghapus sunnah Nabi saww,sebaliknya menghidupkan Bidah Usman untuk mendapat simpati dan sokongan dari Muawiyah dan para Gubernur Bani Umayah yang lain.Imam Malik dalam kitabnya Al-Muwattha menceritakan Aisyah mengutuskan beberapa orang lelaki untuk disusukan kepada saudaranya Ummu Kaltsum dan anak saudaranya.Setelah menyusui mereka,Aisyah membolehkannya untuk bertemu dengan wanita-wanita itu tanpa hijab.Kerana beranggapan mereka telah menjadi muhrimnya.