Monday, July 20, 2009

Aisyah Binti Abu Bakar

Ummul Mukminin Aisyah binti Abu Bakar adalah salah seorang isteri Nabi yang menikah dengan Nabi pada tahun kedua hijrah.Perlu diingat bahwa semua isteri Nabi diberi gelar Ummul Mikminin ,sehingga kita menyebut mereka dengan Ummul Mukminin Aisyah,Ummul Mukminin Hafsah,Ummul Mukminin Khadijah,dan begitulah seterusnya.Gelar Ummul Mukminin sendiri dimaksudkan bahwa seorang bekas isteri Nabi tetapi menjadi milik umat Islam selamanya.Yang kerananya haram untuk dinikahi.Perrrrrhatikan firman Allah SWT yang mengatakan,"Janganlah kamu menyakiti Rasul dengan mengahwini isteri-isterinya setelah ia wafat"Al-Ahzab;153.
Sudah menjadi rahsia umum bahwa Aisyah memainkan peranan penting dalam upaya menaikkan dan menurunkan seseorang menjadi Khalifah.Ialah satu-satunya isteri Nabi yang ikut terlibat secara langsung dalam peperangan melawan Ali as yang menyebabkan terbunuhnya ribuan umat Islam yang tidak berdosa hanya kerana tidak suka Ali as menjadi Khalifah,dalam peperangaJamn al (unta), disebut peperangan unta ialah kerana ia duduk diatas unta.
Sebagaimana pernah diberitakan bahwa Aisyah banyak mendengar sabda-sabda Nabi yang memuji dan mengakui hak Kekhalifahan Ali as,tetapi kenapa ia jesteru sangat membenci ajan hadits-hadits itu,bukan hanya itu Aisyah juga sangat terkenal suka melakukan ijtihad tentang masalah-masalah agama walaupun ia harus melanggar Al-Quran dan sunnah Nabi.Bhukari dalam shahihnya pada bab shalat Qassar meriwayatkan,bahwa Aisyah pernah berkata,"Shalat Shafar seperti halnya Shalat Hadir,yaitu empat rakaat.
Perrrrrrrrrhatikan!!! Bagaimana ijtihad Aisyah merubah sunnah Nabi dan sebaliknya malah menyuruh sunnah Usman yang menjadikan Shalat Qassar Safar empat rakaat seperti halnya Shalat biasa untuk meraih simpati Muawiyah-Khalifah yang berkuasa saat itu. Sungguh tepat ungkapan yang mengatakan 'Agama rakyat mengikuti Agama penguasa' ,maka kerana Aisyah sebahagian dari rakyat,terpaksa ia harus mengikuti Khalifahnya demi untuk meraih simpati darinya walaupun sebelum itu ia sangat bermusuhan dengan Muawiyah,kerana dialah yang telah membunuh adik kandungnya Muhammad bin Abu Bakar.
Ahli sejarah menceritakan tatkala Muawiyah datang ke Madinah, ia tidak lupa untuk mengunjungi Aishah Setelah di persilakan masuk, Aisyah lantas bertanya kepadanya; Ya Muawiyah, apakah Anda yakin bahawa saya tidak akan membunuhmu? Ya, kerana saya masuk ke rumah yang aman, jawab Muawiyah, atau barangkali engkau takut pada Allah kerana membunuh Hajr bin Ady, dan sahabat- sahabatnya? " tanya Aisyah lebih lanjut. Muawiyah menjawb" Sebenarnya yang membunuh mereka adalah orang -orang yang menyaksikan peristiwa itu". Dalam riwayat lain disebutkan bahawa Muawiyah dan para gubernur lainnya sering mengirimkan sejumlah hadiah dan wang kepada Aisyah serta membayar seluruh hutang- hutangnya.
Dan jika mengamati kedekatan hubungan antara mereka berdua kita akan tahu bahwa permusuhan yang ada diantara mereka berdua adalah sandiwara belaka untuk mengelabui umat Islam.Tidak hairan jika kemudian mereka berdua begitu bersemangat untuk mengingkirkan Ali dari takhta Kekhalifahan serta bersekongkol untuk melenyapkan seluruh Ahlul Bait,Ketika Ali as wafat.Aisyah sampai sujud shukur untuk menunjukkan kegembiraan atas kemenangannya.Kebencian Aisyah terhadap Ali as ia tunjukkan dengan menunjukkan kebenciannya pada anak-anak Ali as termasuk ketika ia melarang pemakaman Hassan bin Ali as untuk dimakamkan disisi datuknya Muhammad Saww.Tidak diragukan lagi bahwa Aisyah termasuk salah seorang pendukung utama Bani Umayah yang membiarkan hinaan dan cacian terus dilakukan pada Ahlul Bait tanpa berusaha untuk melarangnya walau sedikitpun.
Imam Ahmad dalam Musnad menceritakan tentang seorang lelaki yang mencaci Ali as dan Ammar dihadapan Aisyah,lalu Aisyah berkata" Saya tidak akan mengatakan apapun tentang Ali.Adapun Ammar saya pernah mendengar,"Nabi bersabda;"Satu perkara dipilih kalau Ammar setuju memilihnya". Akhirnya kita pun tak perlu hairan bin ajaib kalau Aisyah kemudian berupaya untuk menghapus sunnah Nabi saww,sebaliknya menghidupkan Bidah Usman untuk mendapat simpati dan sokongan dari Muawiyah dan para Gubernur Bani Umayah yang lain.Imam Malik dalam kitabnya Al-Muwattha menceritakan Aisyah mengutuskan beberapa orang lelaki untuk disusukan kepada saudaranya Ummu Kaltsum dan anak saudaranya.Setelah menyusui mereka,Aisyah membolehkannya untuk bertemu dengan wanita-wanita itu tanpa hijab.Kerana beranggapan mereka telah menjadi muhrimnya.

No comments:

Post a Comment