Friday, October 16, 2009

Siapakah yang lebih tahu ???

Muhammad al-Tijani pernah menyindir seorang ulama sunni dengan berkata bahwa Abu Bakar sesungguhnya lebih berilmu daripada Nabi Muhammad saw.Abu Bakar mengetahui bahwa Nabi harus menunjuk seseorang sebagai penerusnya untuk menjaga agar sistem dan masyarakat tetap teratur.Abu Bakar menunjuk Umar sebagai penerusnya.Akan tetapi Nabi Muhammad saw tidak menyedari tugas penting ini bahwa masyarakat Islam memerlukan seorang pemimpin berkualiti setelah ia tiada,atau Nabi Muhammad saw tidak menganggap penting siapa yang akan menjalankan roda kepemimpinan setelahnya.

Masalahnya adalah kepemimpinan.Apakah permasalahan itu tidak begitu penting bagi Nabi Muhammad saw atau apakah ia tidak bersungguh menghadapinya? Tentu saja Nabi Muhammad saw menanggapinya dengan bersungguh-sungguh dan ia pasti telah menunjuk pengganti (khalifah) yang paling berkualiti sebagai pemimpin negara Islam dan penjaga syariah(hukum Allah).

Pertanyaan lain yang muncul adalah: Siapakah yang lebih arif dalam menunjukkan khalifah,Allah SWT dan Rasul-Nya atau kaum muslimim?Apakah Islam didasarkan pada demokrasi(pemerintah dipilih oleh masyarakat) ataukah teokrasi(kerajaan Allah dimuka bumi ini?) Sejarah Islam membuktikan bahwa pemerintahan setelah Nabi Muhammad saw tiada didasarkan pada prinsip demokrasi ataupun teokrasi.Hanya beberapa orang sahaja berkumpul di Saqifah Bani Saidah dan mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah sedangkan Ali tengah sibuk mengurus jenazah Nabi Muhammad di Madinah.

Dapatkah kita memilih seorang Rasul melalui musyawarah?Hal yang sama pun berlaku dalam menunjuk pengganti Rasul,kerana Allah Maha Tahu siapa yang lebih berkualiti untuk kedudukan ini.Akan nampak aneh jika seorang wakil seorang pemimpin ditunjuk oleh orang lain dan bukan oleh dirinya.Wakil Allah(Rasul) hanya ditunjuk oleh Allah,(Rasul) dan hal ini bukan urusan manusia.Banyak contoh dalan Al-Quran ketika Allah menyatakan bahawa Dia lah yang berhak menunjuk seorang penerus dimuka bumi.Allah yang Mahatinggi berfirman:"
Hai Daud Kami telah menjadikanmu penguasa(penerus)dimuka bumi ini"(QS Shad[38];26)dan "Kami telah menjadikanmu(Ibrahim)penguasa(pemimpin)bagi manusia"(QS al-Baqarah[2];124)

Khalifah/Imam bagi ummat manusia ditunjuk oleh Allah SWT.Lihat pula surah Al-Baqarah[2] ayat 30 mengenai Adam as.Bahkan ketika ingin pergi ke Miqaat ,Nabi Musa as tidak meminta kaumnya membentuk sebuah syura untuk menunjuk seorang wakil baginya.Al-Quran mengatakan bahwa Musa berkata"Ya Allah tunjuklah bagiku seorang wakil(ya itu)Harun saudaraku"(Allah) bersabda;"Kami perkenankan permohonanmu hai Musa"(QS Taha[20]29-36).

Allah yang Maha Tinggi berfirman;"
Sesungguhnya Kami telah memberi kitab kepada Musa dan menunjuk Harun sebagai wakilnya."(QS al-A'raf[7]142).Perhatikan bahwa "Ukh lifni" dan "khalifa"(khalifah) berasal dari akar kata yang sama.

Dalam kaitannya dengan hal ini,mari kita perhatikan hadis shohih al-Bukhari yang menarik berikut ini.Rasul Allah berkata pada Ali."Kedudukanmu disisi ku bagaikan Harun disisi Musa,hanya saja ketiadaan Nabi setelahku."

Nabi muhammad saw bermaksud mengatakan bahwa sebagaimana Nabi Musa as menunjuk Nabi Harun as untuk menjaga kaumnya saat ia pergi Maqaat(bertemu Allah),Nabi Muhammad saw menunjuk Ali as untuk menjaga Islam setelah ia wafat.

Ayat al-Quran mengenai Nabi Harun diatas menunjukkan bahwa Nabi tidak menunjuk wakil atau penerus dirinya,tetapi Allah lah yang menunjuknya.Nabi Musa memohon kepada Allah agar Harun menjadi wakilnya dan Allah memperkenankan permohonan Nabi Musa.

1 comment:

  1. Surah Quraisy melambang kepimpinan umat Islam mesti diberikan kepada Quraisy.

    ReplyDelete