Monday, May 25, 2009

Kembalilah Pada Khalifah---( bhgn1)


Khalifah atau Imamah adalah kepemimpinan secara teotratis setelah Nubuwwah (kenabian).Di dalam ajaran islam yang suci,masalah kepemimpinan merupakan masalah yang prinsip (ushuluddin).Dan yang dimaksudkan dengan Khalifah atau atau Imamah ialah kepemimpinan Islam setelah Rasullullah saww wafat.Orang-orang yang dipilih Allah 'azza wa jalla untuk menjadi pemimpin ummat setalah Rasulullah disebut Imam atau Khalifah.

Setiap orang Islam wajib mengenal dan mengikuti para Imam atau para Khalifah pilihan Allah 'azza wa jalla,dikeranakan Khalifah atau Imamah (kepemimpinan selepas Kenabian ) itu adalah kelanjutan dari risalah( kerasulan) atay nubuwwah.Maka orang yang tidak menerima Khalifah yang penunjukannya dari Allah adalah sama halnya dengan mengingkari kenabian Muhammad saww. Dan orang yang tidak mengenalnya jika dia mati,maka kematiannya seperti kematian jahiliyyah(kebodohan secara rohani kerana tidak menerima kebenaran) sebagaimana disebut dalam hadits-hadits berikut.

Rasullullah saww berkata kepada Ali bin Abi Thalib,"Sesungguhnya Allah tabaraka wata'ala (Yang Maha Berkah dan Maha Tinggi) telah menciptakan aku dan kamu dan memilih aku dan kamu.Dia memilihku untuk Kenabian dan memilihmu untuk untuk Imamah.Barang siapa yang mengingkari kepemimpinanmu,sesungguhnya dia telah mengingkari Kenabianku,Wahai Ali Engkau washi- ku (penerima wasiatku) dan ayah bagi dua anakku (Hassan dan Hussien as),suami putriku (Fathimah as) dan Khalifahku atas umatku pada waktu hidupku dan setelah matiku. Perintahmu adalah perintahku dan laranganmu adalah laranganku.Aku bersumpah demi tuhan yang mengutusku dengan Kenabian dan menjadikanku sebaik-baik makhluk,sesungguhnya kamu ini Hujjah Allah atas makhluk-Nya,kepercayaan-Nya atas rahsia-Nya dan Khalifah-Nya atas hamba-hamba-nya." (Madinah Al Balaghah 2/340).

Rasullullah saww bersabda,"Man mata wa huwa la' ya' rifu Imamahu ma'ta mi'tatan ja'hilayyah," maksud- "Barang siapa yang mati sedang dia tidak mengenal Imamnya,dia mati seperti mati jahiliyyah."(Biharul Anwar 23/77)

Rasullullah saww bersabda,' Man ma'ta bighairi ima'min ma;ta mi'tatan jahilliyyah,"artinya-"Barang siapa yang mati tanpa iman dia mati sebagaimana kematian jahilliyyah."(Kanzu Ummal 1/103 hadits no 464)

Rasullullah saww bersabda,"Man ba'ta lailatan la' ya'rifu fiha' ima'ma zama'nihi ma'ta mi'tatan ja'hiliyyah.""Barangsiapa yang bermalam pada suatu malam yang dia tidak mengenal Imam Zamannya(yang dipilih Allah) dia mati seperti mati jahiliyyah,"(Mizan Al-Hikmah 1/171)

Para Imam dan Khalifah itu,penunjukkannya adalah sebagaimana halnya para Nabi dan Rasul, mereka dipilih dan ditentukan oleh Allah 'azza wa jalla,tidak dipilih dan ditentukan oleh manusia melalui musyawarah, maufakat atau dengan penunjukan melalui penubuhan lembaga atau penunjukan seseorang atau dipilih oleh ummat manusia secara demokrasi.

Di dalam kitab suci Al-Quran ada beberapa ayat yang menyebutkan kreteria para Imam atau Khalifah buat ummat manusia.

Allah 'azza wa jalla berfirman."Ingatlah ketika Ibrahim diuji Rabb-Nya dengan beberapa kalimat,lalu dia menyempurnakannya.Dia berfirman,Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu Imam untuk ummat manusia,Dia berkata ,Dan dari keturunanku,Dia berfirman,Janji-Ku (dalam urusan imamah) tidak akan mencapai orang-orang zalim."(QS Al-Baqarah 124).

Dari ayat di atas dapat difahami bahwa Allah 'azza wa jalla, akan menjadikan Imam-Imam dari sebahagian dzuriyyah Ibrahim as.Dam Imam-Imam yang Allah pilih itu tidak zalim baik kepada orang lain maupun kepada dirinya sendiri.Dengan kata lain Imam itu harus ma'shum(tidak melakukan dosa dan kesalahan).

Allah Swt berfirman,"Dan kami hendak memberikan kurnia kepada orang-orang yang tertindas di bumi,dan Kami akan jadikan mereka Imam-Imam dan Kami jadikan mereka orang-orang yang mewarisi.(Qs Al-Qashash,5)

Pada ayat tersebut Allah 'azza wa jalla, berjanji akan memberikan kurnia dan menjadikan sebahagian orang-orang yang tertindas di bumi sebagai Imam-Imam untuk seluruh ummat manusia dan menjadikan mereka sebagai para pewaris, yakni sebagai pewaris pemahaman dan ilmu pengetahuan Rasullullah saww.

Allah ta'ala berfirman,"Dan antara mereka Kami jadikan Imam-Imam,mereka menunjuki (manusia dan jin) dengan perintah(ajaran) Kami, kerana mereka telah bersabar dan yakin kepada ayat-ayat Kami."(Qs As-Sajdah 24).

Dan Kami jadikan mereka Imam-Imam yang menunjuki( manusia dan jin) dengan perintah Kami, dan Kami wahyukan (ilhamkan) kepada mereka untuk melakukan kebaikan-kebaikan,mendirikan solat dan mengeluarkan zakat.Dan kepada Kami mereka mengabdi". (Qs Al-Anbiya 73)

' Allah ta'ala berfirman,"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim,dan Kami telah jadikan pada keturunan keduanya Kenabian dan Al-Kitab,maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka yang fasik. (Qs Al-hadid 26)

Semua manusia tidak diragukan lagi adalah keterunan Nabi-Nabi,keturunan orang-orang suci dan keturunan manusia pilihan Tuhan, baik dari dzuriyyah Nabi Nuh,Nabi Ibrahim maupun dari nabi-Nabi yang lain,paling tidak kita semua adalah keturunan Nabi Adam as, sebagaimana yang Rasullullah saww pernah berkata bahwa semua manusia dari Adam dan Adam dari tanah.Namun berdasarkan ayat di atas bahwa ternyata keturunan para Nabi ada yang baik dan ada juga yang zalim, ada yang menerima kebenaran dan ada yang yang menentangnya,bahkan pada ayat tersebut jelas mengatakan dan banyak di antara mereka yang fasik.

No comments:

Post a Comment